About Me

atik a.k.a noe
---people seem to be normal until you get to know them---
Lihat profil lengkapku
" My Galery "

Rabu, 28 Januari 2009

Napoleon...






Ini adalah sebuah cerita sederhana tentang seorang anak dan bapak..

Hari itu hari minggu, kira kira pukul 10 malam lewat, Ketika saya naik angkot T58 sepulang dari rumah uchil. Seperti biasa saya duduk didepan dan sudah jadi hak istimewa untuk angkot kalau boleh ada 3 org yg duduk didepan. yakni supir dan 2 penumpangnya,,(jgn coba2 di mobil pribadi kalau tidak ingin ditilang..) Nah, disamping pak supir dah ada seorang anak yang umurnya gag lebih dari adik saya yang paling bungsu..sekitar kelas 5 atau 6 SD. Pertama melihatnya saya langsung keingetan adik saya, si Rafie.. wajah dan tinginya hampir sama.. anak itu bisa dikategorikan tampan untuk seusianya. Sedangkan si bapak supir, terlihat sudah tua, dengan banyak uban dan rahang yang begitu keras. Mungkin terlihat tua karena tergerus kerasnya kehidupan.

Malam hening saat itu, sudah agak sepi untuk sebuah suasana semi terminal. Hanya ada beberapa angkot, bus kota, dan metromini. Mungkin itu angkot T58 terakhir yang masih ngetem di situ. Seperti biasa, sambil menunggu angkot ngetem saya membaca buku. Sesekali saya memperhatikan anak yang duduk disamping saya. Dia hanya terdiam.. sambil melirik buku yang saya sedang baca. Saya menundukkan buku saya..dan saya berhenti melirik ke anak itu..takut takut dia salah tingkah dan enggan ikutan membaca buku yang sedang saya baca.

Setelah beberapa menit angkot itu mulai terisi, walau gag sepenuhnya. Padahal angkot itu sudah hampir 20 menitan ngetem disitu. Akhirnya si bapak supir mulai menjalankan angkotnya. Dan saya pun menutup buku. Sekarang anak itu mengalihkan pandangnya ke kantung plastik yang saya taruh di dashboard. kantung plastik itu berwarna putih, meski tak bening sudah dapat tertebak kalau isinya adalah 2 buah burger dan 2 waffle. Saya ikut terpaku...dan hanya bicara dalam hati, nanti...

Di dalam angkot yang akan membawa saya menuju Bekasi itulah saya menemukan suatu refleksi baru... Sebuah percakapan sederhana yang membuat saya terpukau dan dan menemukan sebuah cinta lain disana..

Kurang lebihnya begini... (saya gag mungkin bisa menulisnya dengan detail karena kan saya hanya mengingat dengan kapasitas memori otak saya yang kadang2 lemot dan harus di refresh lagi)

..............

Anak: Pak lampunya banyak banget yah!! (dengan nada sumringah dan mata berbinar2).. pasti bayar listriknya mahal ya pak??

Bapak: Iya nak..mahal kayaknya..orang banyak banget gitu..

Anak: Kalau penemu lampu itu siapa yah pak??

Bapak: Siapa yah nak.. (mikir keras...)

Saya: (terdiam..karena ingin menikmati percakapan ini..)

Anak: Siapa pak?? (masih penasaran)

Bapak: Kalau gag salah Napoleon..iyaa Napoleon!!

Anak: Masa sih pak? (tentu dengan nada tidak yakin)

Bapak: Napoleon...

Saya: (gemas.. ingin menjawab pertanyaan si adik kecil)

Bapak: Napoleon nak..bener (berusaha meyakinkan anaknya..)

Anak: (diam....)

Bapak: iya.. kan ada tuh di pelajaran sejarah..(terus meyakinkan)

Anak: (diam..sambil berusaha mengingat-ingat)

Saya: (berbisik ke anak manis) Thomas Alva edison....

Anak: (senyum)

Bapak: Napoleon nak...

............................

Gag lama pun anak itu tertidur..mungkin terlalu lelah seharian berwisata angkot menemani bapaknya bekerja..kepalanya terombang ambing arah angkot.. kemudian si bapak itu memegang kepala anak itu, dan menyandarkan ke bahunya, sambil terus menyetir...

Saya pun ikut mengantuk, dan tidur sepanjang tol.. di depan komplek saya turun dari angkot. Bungkusan plastik putih itu masih tetap ditempatnya. waffle yang saya beli untuk kedua adik saya... untuk anak manis itu,

(Sepanjang jalan menuju rumah saya terus ingat moment itu. Cinta bapak dan anak.. yang tak mengeluhkan..Saya jadi ingat teman lelaki saya yang usianya 4 tahun di atas saya. dan mulai otak saya membandingkan.. teman saya selalu mengeluhkan kurang kasih sayang..ayahnya selalu sibuk.. tak punya waktu karena sibuk bisnis.. hingga teman saya selalu mabuk mabukan, selalu hura hura.. dia bilang broken home! (hey.. it’s not a broken home.... you decide it...) Tapi lihatlah dua insan ini. Si anak dan si bapak. Bapak itu tidak punya mobil mewah seperti punya teman saya, bahkan anak itu tidak punya buku cerita untuk dibaca.. See!..Mereka selalu punya waktu untuk saling berbagi dalam kondisi apapun. si anak ikut menemani ayahnya bekerja dihari libur sekolahnya, dari pagi hingga malam menutup.. melalui jalan yg sama berulang ulang kali... anak itu tak bosan, ada bapak disampingnya. Tidak ada saling menyalahkan apalagi hanya selalu menuntut.. kenapa tak mulai dari diri kita, kalau ingin dekat, maka mendekatlah...tidak hanya mengharapkan oranglain mendekati kita.. disana, akan selalu ada celah untuk kebersamaan... selintas saya bicara dalam hati, )

3 komentar:

Anonim mengatakan...

:(( mesra banget..jadi ingat Dirinya...

Anonim mengatakan...

lampu yang dijawab si-bapak itu keknya beda dengan lampunya bung Thomas Alva Edison..!! hehehe..

megacule mengatakan...

banyak cerita yang mengalir dari angkot. the real "reality show". hehe.

waktu ke bandara djalaluddin gorontalo naik angkot, ada bocah perempuan, umur sekitar 3 thn, menemani bapaknya kerja. sambil meluk2 leher bapaknya, cubit2 pipi bapaknya. hihi...kasian banget ya. 'disiksa' anak sendiri. adegan itu jadi membuat saya pengen cepat2 sampe di bandara, boarding, take-off, sampe di rumah di makassar.

di angkot manado, saya pernah melihat ada supir angkot yang secara halus menolak penumpang yang hendak membuka pintu untuk duduk di bangku depan. dia memberi isyarat bahwa anaknya sedang tidur. sang anak berbaring di jok penumpang sembari kepalanya diletakkan di paha pak supir yang sedang mencari nafkah. so sweet.

ih, panjang amat komennya. maaf ya tik kalo menuh2in space:)

Posting Komentar