About Me

atik a.k.a noe
---people seem to be normal until you get to know them---
Lihat profil lengkapku
" My Galery "

Rabu, 29 November 2017

Cintai dia, Cintaku...


-->
Senja melukiskan garis merah merona malu-malu diantara bumi dan langit kala itu. Samar-samar redup mulai menghinggap di jalanan aspal yang sedang dilalui Dinda. Jalanan sama yang dilaluinya setiap hari Sabtu. Yah karena hari itulah jadwal dia bertemu dengan kekasihnya, Rei.
Sebenarnya Dinda pun tak tahu apakah Rei layak disebut sebagai kekasihnya. Dinda tidak pernah mempertanyakan itu. Karena Dinda tahu ia tidak akan pernah menemui jawabnya.
Ponsel didalam saku Dinda berbunyi. Dilayar ponsel tertera Rei memanggil. Dengan semangat Dinda mengangkat ponselnya. “Hallo beb, kamu dimana? Aku udah mau sampai nih. Aku kangen banget sama kamu…Aku..”. Belum selesai Dinda bicara, Rei memotongnya “I am so sorry sweety…kali ini kita nggak bisa ketemu. Aku harus mengantar Liya ke pernikahan temannya…sekarang aku lagi di depan kantornya. nanti malam aku telepon lagi ya…love you my sweetheart
*****
Selalu dan selalu, Dinda dipermainkan oleh perasaannya. Tapi tak ada alasan bagi Dinda untuk berhenti dari permainan itu. Karena permaianan hatinya itulah satu – satunya yang bisa menggariskan senyum di ujung bibirnya.
“ mengapa cinta selalu datang terlambat…” Dinda mengeluh dalam hati.
~~To be continue~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar